Konflik dan perselisihan pastilah ada dalam sebuah hubungan. Bahkan semua itu jadi bagian dari perjalanan asmaramu. Saat dua orang memutuskan untuk memilih satu jalan yang sama, sulit untuk menghindari kerikil dan bebatuan yang ada. Mau tak mau semua itu harus dilewati bersama untuk mencapai tujuan yang satu.
Jika saat ini hubunganmu sedang mengalami masalah. Atau ada konflik yang kalian berdua hadapi, jangan sampai itu jadi alasan untuk saling membenci. Justru jadikan itu bagian untuk bisa saling mendewasakan diri dan membuat hubungan makin erat. Marah kadangkala terjadi bukan karena ada rasa benci tapi proses untuk bisa lebih saling memahami.
ilustrasi: Love Besties |
Kemarahan itu muncul karena ada penyebab. Dan penyebab itulah akar masalahnya. Kamu jadi tahu kalau ada masalah yang harus diselesaikan. Sehingga bersamanya kamu akan mencari jalan keluarnya.
“In love, it is better to know and be disappointed, than to not know and always wonder.”
― Michael S. McKinney
Jauh lebih baik untuk merasa marah dan kecewa daripada emosi yang ada hanya dipendam. Semakin ketahuan sumber masalahnya, semakin cepat konflik yang ada untuk diselesaikan. Tak perlu ada prasangka buruk atau saling menyalahkan satu sama lain.
Rasa Marah Itu Jadi Bukti Kalau Komunikasi Bisa Lebih Terbuka
ilustrasi: love to know |
Kamu dan dia kini bisa saling mengungkapkan kemarahan dan kekesalan masing-masing. Di satu sisi mungkin itu jadi hal yang menyakitkan. Tapi di sisi yang lain, hal itu bisa jadi pertanda kalau komunikasi yang terjalin sudah lebih terbuka. Kamu percaya kalau pasanganmu juga akan membantumu ketika kamu menunjukkan masalah yang ada. Ada kepercayaan dan komitmen yang sudah kamu bangun dalam hubungan itu, sehingga kalau ada masalah kamu tak menyembunyikannya.
Ada Warna Baru yang Dibutuhkan dalam hubunganmu
Kemarahan itu bisa muncul karena berbagai macam sebab. Tapi satu hal yang pasti, kamu dan dia sedang sama-sama berproses ketika muncul konflik atau masalah. Berproses untuk jadi lebih dewasa dan bijaksana. Berproses untuk membuat hubungan tetap langgeng dengan berbagai warna baru yang lebih indah.
"Love is a renewable resource”
― Blanshard & Blanshard
Konflik dan pertengkaran itu semacam sinyal. Sinyal yang menyadarkanmu kalau ada warna baru yang perlu ditambahkan dalam hubunganmu. Perlu sesuatu yang baru agar sama-sama bisa kembali bahagia berdua. Tak perlu saling menyalahkan atau malah merugikan satu sama lain. Juga tak ada yang kalah atau menang.
Marah bukan berarti saling membenci atau berhenti mencintai. Mungkin itu hanya jeda untuk bisa mengingatkan kita betapa berharganya seseorang yang kita sayangi tersebut. Mungkin itu juga jadi pengingat kalau tak ada diri kita yang lebih sempurna dari yang lain. Setiap hubungan pasti ada masalahnya sendiri-sendiri, tinggal bagaimana kita menyikapi itu semua dan mencari jalan keluarnya.
_______________
sumber: vemale
No comments:
Post a Comment