Sunday, March 10, 2013

Freelancer Membantu Aku Meraih Mimpi, Mas!


Menyadari kondisi finansial keluarga saya, sepertinya akan sulit untuk saya mewujudkan impian saya menjadi sarjana. Untuk biaya SPP dan berbagai administrasi kampus sudah bisa saya penuhi dari beasiswa yang selalu saya dapatkan dari semester satu. Permasalahan muncul ketika persoalan diputar sedikit ke arah biaya hidup. Saya tinggal dimana? Makan darimana? Belum lagi keperluan sehari – hari seperti MCK serta membantu sekolah adik saya yang saat itu tengah memasuki kelas 2 SMP.

Opsi untuk memilih bekerja sebagai pekerja part time sempat saya coba. Setengah tahun menjalani kerja part time saya mulai tidak betah. Waktu saya banyak tersita, uang yang saya dapat tidak cukup memenuhi kebutuhan saya. Khususnya untuk adik saya.

Dengan memiliki mimpi dan membuat daftar sesuatu yang saya butuhkan untuk meraih mimpi tersebut, serta lengkap dengan cara meraihnya memberikan motivasi kepada saya. Mimpi yang awalnya terasa berat, rupanya setelah dijabarkan seperti ini tidak sesulit yang saya bayangkan. Saya pun tidak menyerah. Saya bukan burung yang setia diam di ranting pohon yang sama padahal ada pilihan hijrah ke pohon lain yang lebih baik. Merasa tidak pas di dunia part time, saya tanpa sengaja menemukan pilihan lain. Pilihan itu bernama ‘Freelance’.

Ada lowongan sebagai koresponden salah satu portal berita. Saya mencoba melamar kesana dan diterima. Beberapa tulisan saya beberapa kali terbit di web nya dan sesekali juga tulisan saya masuk ke media cetak perusahaan tersebut. Penghasilan yang saya dapatkan pun lumayan. Saya juga tidak harus terikat jam kerja. Jadwal bisa saya atur sediri. Asal ‘goal’ yang saya sudah buat bisa saya capai sehingga, tidak mengurangi sedikitpun profesionalisme saya.

Bahkan, sembari menjadi koresponden rutin, saya bisa nyambi mengajar privat. Murid saya saat itu lebih dari jumlah jari jika kedua tangan saya digabung. Murid privat saya dari jenjang SD sampai SMA. Dari sekolah bertaraf lokal, sampai internasional.

Apakah jadwal menjadi koresponden, kuliah, dan menjadi guru privat tidak pernah bentrok? Jawabannya: hampir. Inilah enaknya bekerja di bidang seperti ini. Jadwal bisa kita atur sendiri sesuai kondisi. Berita yang dibutuhkan media bisa dikondisikan asal tidak melewati waktu terbit. Jadwal privat pun bisa dinegosiasikan dengan murid. Tapi kuliah yang utama. Bagaimanapun kewajiban sebagai mahasiswa dan sebagai anak adalah prioritas saya. Saya harus mampu membahagiakan kedua orang tua saya dengan menjadi sarjana.

Disela – sela kesibukan tersebut, saya juga sesekali menerima tawaran mejadi tim survey untuk beberapa kegiatan. Seperti ketika mensurvei kinerja pegawai bank di seputar tempat tinggal saya, tim survey kepuasan masyarakat terhadap layanan publik, sampai pada survey tentang pemilu.

Menjadi freelancer membuat saya bisa mengerjakan berbagai jenis pekerjaan dari bidang – bidang yang berbeda. Jika dihadapi dengan pikiran dan hati yang terbuka, wawasan pun kian bertambah. Hingga saat ini saya telah lulus S1, saya tetep menjalani pekerjaan ini. Lebih seru lagi karena saya bisa mengajak beberapa adik kelas saya di kampus untuk bergabung ke tim saya dan membagi pengalaman bersama mereka. Bahwa mimpi harus dikejar, jangan pernah menyerah sebesar apapun halangannya. Jabarkan mimpimu menjadi proposal hidup dilengkapi deadline, metode untuk meraih, dan hambatan serta hal – hal yang dibutuhkan. Sekarang, berawal dari freelancer, melalui tim yang saya miliki, tanpa sengaja kini saya menjadi wirausaha. Di jalur yang dulu saya angap nomor 2 untuk meraih prestasi.

Buat temen – temen yang juga ingin menjadi freelancer tapi nggak tau mengawalinya darimana, kebetulan belakangan ini saya asyik mengerjakan proyek – proyek freelancer dari suatu situs bersama tim saya. Di situs ini banyak proyek – proyek yang bisa kamu kerjakan secara individu maupun tim. Bayaran yang ditawarkan pun tidak sedikit. Dan jangan takut tertipu, kredibilitas situs ini sudah tidak diragukan lagi. Semua dilakukan dengan dan oleh pihak yang sangat profesional. Dijamin nggak nyesel. Tapi saran saya hati – hati ya, situs ini bisa mengakibatkan ketagihan untuk terus berkarya :))

Biar nggak lama – lama lagi, buruan ke situsnya. Klik saja logo situsnya di bawah ini maka kamu akan langsung ke situsnya.


No comments:

Post a Comment