Menyadari kondisi finansial keluarga saya, sepertinya akan sulit untuk
saya mewujudkan impian saya menjadi sarjana. Untuk biaya SPP dan berbagai
administrasi kampus sudah bisa saya penuhi dari beasiswa yang selalu saya
dapatkan dari semester satu. Permasalahan muncul ketika persoalan diputar
sedikit ke arah biaya hidup. Saya tinggal dimana? Makan darimana? Belum lagi
keperluan sehari – hari seperti MCK serta membantu sekolah adik saya yang saat
itu tengah memasuki kelas 2 SMP.
Opsi untuk memilih bekerja sebagai pekerja part time sempat saya coba.
Setengah tahun menjalani kerja part time saya mulai tidak betah. Waktu saya
banyak tersita, uang yang saya dapat tidak cukup memenuhi kebutuhan saya.
Khususnya untuk adik saya.
Dengan memiliki mimpi dan membuat daftar sesuatu yang saya butuhkan
untuk meraih mimpi tersebut, serta lengkap dengan cara meraihnya memberikan
motivasi kepada saya. Mimpi yang awalnya terasa berat, rupanya setelah
dijabarkan seperti ini tidak sesulit yang saya bayangkan. Saya pun tidak
menyerah. Saya bukan burung yang setia diam di ranting pohon yang sama padahal
ada pilihan hijrah ke pohon lain yang lebih baik. Merasa tidak pas di dunia
part time, saya tanpa sengaja menemukan pilihan lain. Pilihan itu bernama ‘Freelance’.
Ada lowongan sebagai koresponden salah satu portal berita. Saya
mencoba melamar kesana dan diterima. Beberapa tulisan saya beberapa kali terbit
di web nya dan sesekali juga tulisan saya masuk ke media cetak perusahaan
tersebut. Penghasilan yang saya dapatkan pun lumayan. Saya juga tidak harus
terikat jam kerja. Jadwal bisa saya atur sediri. Asal ‘goal’ yang saya sudah
buat bisa saya capai sehingga, tidak mengurangi sedikitpun profesionalisme
saya.
Bahkan, sembari menjadi koresponden rutin, saya bisa nyambi mengajar privat. Murid saya saat
itu lebih dari jumlah jari jika kedua tangan saya digabung. Murid privat saya
dari jenjang SD sampai SMA. Dari sekolah bertaraf lokal, sampai internasional.
Apakah jadwal menjadi koresponden, kuliah, dan menjadi guru privat
tidak pernah bentrok? Jawabannya: hampir. Inilah enaknya bekerja di bidang
seperti ini. Jadwal bisa kita atur sendiri sesuai kondisi. Berita yang dibutuhkan
media bisa dikondisikan asal tidak melewati waktu terbit. Jadwal privat pun
bisa dinegosiasikan dengan murid. Tapi kuliah yang utama. Bagaimanapun
kewajiban sebagai mahasiswa dan sebagai anak adalah prioritas saya. Saya harus
mampu membahagiakan kedua orang tua saya dengan menjadi sarjana.
Disela – sela kesibukan tersebut, saya juga sesekali menerima tawaran
mejadi tim survey untuk beberapa kegiatan. Seperti ketika mensurvei kinerja
pegawai bank di seputar tempat tinggal saya, tim survey kepuasan masyarakat
terhadap layanan publik, sampai pada survey tentang pemilu.
Menjadi freelancer membuat saya bisa mengerjakan berbagai jenis
pekerjaan dari bidang – bidang yang berbeda. Jika dihadapi dengan pikiran dan
hati yang terbuka, wawasan pun kian bertambah. Hingga saat ini saya telah lulus
S1, saya tetep menjalani pekerjaan ini. Lebih seru lagi karena saya bisa
mengajak beberapa adik kelas saya di kampus untuk bergabung ke tim saya dan
membagi pengalaman bersama mereka. Bahwa mimpi harus dikejar, jangan pernah
menyerah sebesar apapun halangannya. Jabarkan mimpimu menjadi proposal hidup
dilengkapi deadline, metode untuk meraih, dan hambatan serta hal – hal yang
dibutuhkan. Sekarang, berawal dari freelancer, melalui tim yang saya miliki,
tanpa sengaja kini saya menjadi wirausaha. Di jalur yang dulu saya angap nomor
2 untuk meraih prestasi.
Buat temen – temen yang juga ingin menjadi freelancer tapi nggak tau
mengawalinya darimana, kebetulan belakangan ini saya asyik mengerjakan proyek –
proyek freelancer dari suatu situs bersama tim saya. Di situs ini banyak proyek
– proyek yang bisa kamu kerjakan secara individu maupun tim. Bayaran yang
ditawarkan pun tidak sedikit. Dan jangan takut tertipu, kredibilitas situs ini
sudah tidak diragukan lagi. Semua dilakukan dengan dan oleh pihak yang sangat
profesional. Dijamin nggak nyesel. Tapi saran saya hati – hati ya, situs ini
bisa mengakibatkan ketagihan untuk terus berkarya :))
Biar nggak lama – lama lagi, buruan ke situsnya. Klik saja logo situsnya di bawah ini maka kamu akan langsung ke situsnya.
No comments:
Post a Comment