Film kedua
yang saya tonton serangkaian ketagihan saya dengan film horor adalah Bedfellows.
Ceritanya simpel, durasinya ngga panjang. Di awal film si penulis cerita mencoba menampilkan foto-foto yang membuat penonton satu persepsi bahwa akan ada dua tokoh utama, sepasang
suami istri. Kemudian film berjalan ke adegan suami istri itu tidur. Iya, cuma
tidur, bukan sambil bikin adek baru. Sang suami tidur terbungkus selimut,
sedangkan istrinya masih kelihatan separuh badannya.
Handphone sang istri tiba - tiba berdering. Dia raba meja sebelah ranjangnya, handphonenya ngga ada. Rupanya ada di meja seberang ranjang, di sebelah suaminya. Ia meminta tolong
suaminya mengambilkan hanphone tersebut, namun sang suami nampaknya terlalu
ngantuk untuk bangun, sang suami tidak bergeming. Si istri akhirnya mengambil
sendiri handphone miliknya.
Dari suara
penelpon yang terdengar ke penonton, kita bisa tahu kalau ia adalah seorang
lelaki. Saya kurang jelas mendengar apa yang penelpon itu katakan,
semacam selamat tidur atau minta maaf ngga bisa pulang malam itu. Setelah
perempuan itu ngecek ke layar hapenya, ternyata telpon itu dari sang suami. Lalu
siapakah yang berbaring di sebelahnya?
Saya malah
ketawa terus liat muka dan posisi si hantu. Apalagi mata si hantu isi lirik –
lirik gitu. Tapi memang sih kalau dibayangin muka setannya pas kita lagi
sendiri, lumayan bikin serem juga.
No comments:
Post a Comment