Ke kantor mengendarai motor itu
enak banget. Kalau hujan nggak kepanesan, kalau panes nggak kehujanan. :|
Kalimat ini menjadi penghibur
untuk saya kala melihat teman – teman dateng ke kantor memakai mobil. Turun
dari mobil mereka tetep ganteng. Beda dengan saya. Dateng ke kantor dengan
kondisi lecek dan kucel. Saat ini saya lagi ngumpulin duit buat beli mobil.
Sedikit lagi.
Saya sudah punya rencana jika
kelak saya memiliki mobil. Fokus saya adalah sound system.
Hidup saya memang nggak bisa jauh
dari musik. Apalagi saat berkendara. Selain karena memang suka musik, mendengarkan
musik di perjalanan bisa membunuh bosan saat nyetir sendiri. Iya, sendiri,
soalnya saya belum punya kekasih (uhuk).
Kalau ngga ditemenin musik,
rasanya sepi banget. Apalagi rute perjalanan yang saya tempuh lumayan jauh.
Pikiran jadi kemana – mana, lalu pikiran menjadi kosong. Ngga enak kan kalau
tiba – tiba setan merasuki pikiran saya yang kosong lalu saya kesurupan di dalem
mobil.
Ngga ditemenin musik saat
berkendara juga bisa berefek kantuk. Ini sangat berbahaya. Makanya sound system
yang mumpuni adalah aksesoris wajib di mobil.
Hal pertama yang akan saya
lakukan adalah memiliki HEAD UNIT (HU) yang bagus. Head unit merupakan
pengendali utama dari sistem suara pada mobil sehingga butuh head unit dengan
fitur yang lengkap, seperti : Tape, pemutar CD / DVD, Video Screen, kamera
monitor, LCD touch screen monitor, radio / TV tuner, internal amplifier, pemutar
kaset, multyple CD changer, USB (flash disk, iPOD), Bluetooth, Equalizer, MP3,
MP4, DivX, DSP component, Satnav.
Karena saya suka musik yang jedag- jedug, sound system saya nanti
harus menunjang hal ini. Untuk external amplifier saya pilih yang monoblok atau
dedicated amplifier. Dedicated amplifier
mampu memperkuat sinyal suara terutama suarabass dari HU untuk diteruskan ke
subwoofer(1) yang memang perlu tenaga ekstra besar, agar gempuran
suara BASS-nya seperti kata Syahrini: ‘cetar membahana’, sehingga menggetarkan
dada siapa saja yang berada di dekat mobil saya nanti. DUGDUG... DUGDUG...
Kelas eksternal amplifier yang
akan saya pilih adalah ekternal amplifier Kelas D. Meski memiliki jangkauan
frekwensi terbatas, efisiensi power eksternal amplifier kelas D sangat tinggi yaitu
mencapai 90% atau hemat listrik aki, sehingga tidak cepat panas. Jangkauan
frekwensi ampli eskternal kelas D yang sempit mampu menghasilkan gebugan mantap
dan menggelegar pada subwoofer, sangat pas untuk dedicated amplifier (ampli
monoblock) yang memang bermain di sound pressure level (SPL) atau sound quality
loud (SQL).
Di pasaran umumnya speaker dijual
dengan X’over (Split speaker) dan tanpa X’over (Coaxial speaker).
Saya lebih suka menggunakan Coaxial
speaker. Coaxial speaker, terdiri dari Midrange & Tweeter yang menyatu (2
way), tanpa X'over atau terdiri atas:
Woofer , Midrange & Tweeter yang menyatu (3 way), tanpa X'over .
Penyatuan midrange dan tweeter (2way) atau penyatuan woofer, midrange dan
tweeter (3way) dalam satu sumbu membuat suara yang dikeluarkan tetap alami,
jadi tidak diperlukan X'over lagi. Fungsi X’over sendiri adalah pembatasan
jangkauan frekwensi suara dan mengurangi timbulnya fasa akibat dari adanya
jarak antara woofer, midrange dan tweeter yang dipsang terpisah (seperti pada
Split speaker) saat pemasangannya.
Pada sound system mobil tidak
lupa akan saya sematkan DSP (Digital Sound Processor), atau oraang lebih
mengenalnya dengan nama Surround Sound, untuk menimbulkan efek suara 3D yang menggelegar.
Demi memenuhi tuntutan selera
musik jedag jedug, saya butuh subwoofer dengan double voice coil (DVC) atau dikenal
dengan double coil saja. DVC yang dihubungkan secara pararel akan memberin efek
tendangan dari amplifier ke subwoofer makin powerfull.
Sentuhan terakhir dari sound
system impian saya adalah peletakan speaker – speaker. The best quality of sound
and surround sound akan terwujud saat speaker-speaker dipasang dari di bagian
depan, tengah, dan belakang
Khususnya subwoofer. Lokasi
penempatan subwoofer paling baik ada di bagian pojok bagasi belakang mobil.
Pemakaian dua subwoofer akan memberikan output bass yang lebih mantap. Akan
saya letakkan saling berseberangan secara diagonal. Dengan demikian suara bass
lebih terdengar bulat dan menggelegar. DUGDUG DUGDUG...
Makin jadi semangat
buat ngumpulin duit nih biar bisa merealisasikan mimpi ini :D
(1)Subwoofer: Sering disebut BASS saja,
berguna hanya untuk mengeluarkan nada rendah / bass. Dari jangkauan frekwensi
terendah yang bisa dicapai sebesar 20 HZ sampai subsonic yang membuat lantai
dan dada pendengar bergetar
No comments:
Post a Comment