Dengan
biaya yang telah dokter Doni keluarkan selama kuliah menjadi dokter, dan waktu
yang sudah dokter Doni habiskan mengejar gelar profesi dokter, sangat wajar
jika seandainya di setiap doa dokter Doni dan dokter – dokter lainnya di
seluruh belahan dunia meminta kepada Tuhan untuk membuat masyarakat tidak
meminum Bodrex. Memohon agar Bodrex hilang dari muka Bumi. Tidak
pernah tercipta dari muka Bumi.
Gara – gara Bodrex, mata pencaharian mereka berkurang.
Gara – gara Bodrex, orang tidak perlu lagi ke dokter ketika sakit.
Tapi
tentu saja tidak demikian kenyataannya. Para dokter pasti ikut senang melihat
masyarakat Indonesia menjadi sehat.
Stetoskop
dokter Doni berpindah dari dada kiri saya ke sisi lainnya.
Demam
mempertemukan saya kembali dengan dokter Doni sejak empat tahun lalu. Jika hanya
sakit ringan, saya memilih tidak pergi ke dokter. Jika masih sebatas batuk,
pilek, sakit kepala, dan flu, saya memilih untuk beli obat sendiri. Kali ini
saya sengaja memeriksakan diri ke dokter langganan saya karena memang lagi
pengen aja.
“Ada
keluhan lain?” tanya dokter Doni.
“Enggak,
ini aja dok.”
“Kemana
aja? Lama banget nggak pernah keliatan kemari?”
“Soalnya
nggak pernah sakit, dok, hehe..” saya jawab sekenanya. Pasien menemui dokter kalau sedang sakit saja, bukan? Demam ini membuat saya
males mikir.
“Kesini kan nggak harus untuk berobat. Maen – maen, kek, kesini.”
Saya
hanya tersenyum, tak menjawab. “Yang
berobat lagi sepi ya dok?”
“Iya,
nih. Sepertinya lingkungan kita udah semakin sehat. He..he..he..”
Pasien
yang berobat ke tempat praktik dokter Doni ketika itu memang tidak banyak.
Selain saya, ada satu pasien yang ngantri di luar. Seingat saya dulu tempat praktik
dokter Doni selalu ramai. Sedikit saja terlambat datang ke praktik dokter umum
ini maka kita tidak akan dapet antrian saking penuhnya yang mau berobat.
Padahal jam praktik dokter Doni cukup panjang, dari jam tiga sore sampai jam
setengah sebelas malam. Yang berobat dari anak – anak, sampai kakek – nenek.
Dari yang luka luar, hingga luka dalam.
Melihat
keadaan lingkungan saya sekarang, sepertinya pendapat dokter Doni salah.
Masyarakat di lingkungan ini tidaklah bertambah sehat. Buktinya apotik dan toko
– toko obat masih ramai pembeli. Yang benar adalah masyarakat sudah mulai
mandiri untuk mengobati sakitnya sendiri seperti yang saya lakukan. Untuk sakit
tertentu saja seperti sakit yang membandel atau sakit parah barulah mereka bawa ke
dokter Doni.
Sakit
yang biasa saya derita adalah sakit kepala. Dari yang hanya sakit kepala biasa
sampai ke sakit kepala sebelah. Jika sakit ini sudah menyerang, harus cepat
saya atasi. Jika tidak, sakitnya bisa memicu sakit lain seperti batuk, pilek,
kemudian demam.
Dengan
aktivitas saya sebagai tenaga analis di sebuah instansi pemerintah, saya harus
menangani ratusan sampel setiap hari. Jika sampai tidak bisa ke kantor
satu hari pun karena sakit, ratusan sampel-sampel ini akan terbengkalai.
Makanya saya tidak mau sakit agar tetap bisa menjalani tanggung jawab ini. Oleh
sebab itu setiap sakit kepala menyerang, saya butuh obat yang bisa meredakannya
dengan cepat dan tanpa efek samping seperti rasa kantuk agar tidak menghambat
pekerjaan. Untuk itu saya selalu sedia Bodrex. Lengkap dari Bodrex biasa,
Bodrex extra, dan Bodrex migra. Karena bodrex inilah yang membuat sakit kepala
yang saya derita tidak pernah sempat menjalar menjadi demam lagi karena
langsung reda sesaat setelah meminumnya. Ini juga yang menjadi penyebab saya
jarang berobat ke dokter Doni lagi.
*O*
Selain
para dokter, ada lagi orang – orang yang tidak senang dengan kehadiran Bodrex.
Mereka adalah orang – orang yang tidak ingin melihat orang lain bahagia. Mereka
adalah orang – orang yang tidak suka melihat kebaikan Bodrex.
Karena
sejak tahun 2006, tidak hanya fokus pada bisnis penjualan obat, Bodrex juga
memiliki kegiatan yang bernama bodrex Reaksi Cepat (bRC) sebagai bentuk rasa
peduli Bodrex terhadap peningkatan kualitas kesehatan dan kehidupan sosial
warga masyarakat.
Seperti
saat banjir yang melanda Jakarta awal 2013 beberapa bulan yang lalu, Bodrex
dengan sigap berada di garis terdepan bekerja sama dengan Kopassus membantu
para korban banjir. Bodrex mendirikan posko – posko kesehatan di setiap lokasi
bencana.
Selain
untuk korban bencana, Bodrex juga fokus membantu masyarakat tidak mampu. Tim
bRC mengadakan pengobatan massal, operasi hernia massal, operasi katarak
massal, khitan massal, donor darah, fogging, pemberian vitamin dan makanan
tambahan bagi balita, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan ibu hamil, layanan KB, dan
umroh.
Tidak
hanya di bidang kesehatan dan berobjek pada masyarakat kurang mampu, tim bRC
juga peduli dengan nasib para veteran tentara Indonesia sebagai penghargaan terhadap
jasa mereka menjaga kedaulatan tanah air. Disaat masih banyak yang melupakan
keberadaan para veteran dan perjuangan mereka di masa lalu, Bodrex menolak
untuk lupa.
Semua
kegiatan bRC ini dilakukan Bodrex tanpa meminta imbalan sepeser pun. Sumber
dana kegiatan bRC adalah hasil menyisihkan sebagian hasil penjualan. Jadi
secara tidak langsung masyarakat juga ikut serta memberi kontribusi dalam
membantu masyarakat tidak mampu yang menjadi target kegiatan bRC.
Berikut rangkuman foto dam kegiatan dari bRC..
Apa
yang dilakukan Bodrex amatlah mulia. Namun hidup ini layaknya cerita-cerita
fiksi di televisi, tidak semuanya adalah orang baik. Orang jahat selalu ada.
Orang – orang seperti ini yang akan selalu membenci tindakan – tindakan
postitif bRC. Orang – orang yang sirik melihat apa yang telah dilakukan oleh bRC
tidak akan segan menghasut masyarakat dan berteriak, “Jangan minum Bodrex!”
Dan
satu lagi pihak yang akan berteriak “Jangan minum BODREX” adalah...
Jeng!
Jeng!! Jeng!!!
(tarik
napas dulu)
Panitia acara EATBULAGA.
Yang
belum tahu tentang acara EATBULAGA, acara ini disiarkan oleh salah satu stasiun
televisi swasta di Indonesia. Semenjak parodinya heboh di youtube, acara ini
semakin terkenal. Konsep acara ini adalah:
- Dua orang saling berhadapan. Misal antara si A dan si B.
- Si A memakai helm yang berisi tulisan
- Si A harus menebak tulisan di helm yang dia pakai.
- Ia boleh bertanya ke temannya (si B) sesuatu yang mungkin berhubungan dengan tulisan di helm-nya.
- Si B yang ditanya oleh si A hanya boleh mengucapkan 2 kata dengan cara berteriak. Ucapkan ‘iya; jika yang ditanya oleh si A berhubungan dengan kata yang ada di helm si A dan katakan ‘tidak’ jika tidak berkaitan.
Biar
lebih kebayang, saya tampilin salah satu cuplikan acara EATBULAGA.
Kenapa penyelanggara EATBULAGA
nggak suka sama BODREX?
Karena kalo kata yang dicari adalah ‘Bodrex’,
pasti bakal mudah ketebak. Siapa sih yang nggak tahu obat ini? Pesertanya pasti
gampang banget menebaknya.
Berikut ini saya bersama temen – temen
bikin video tentang bagaimana jika seandainya kata ‘Bodrex’ digunakan sebagai
kata kunci dalam kuis ini.
Kok bisa sih Bodrex sehebat itu?
Karena salah satu produk divisi
farmasi milik PT. Tempo Scan Pacific, Tbk ini memiliki keunggulan yang juga
menjadi ciri khas yang tidak dimiliki produk lain yang sejenis. Keunggulan Bodrex membuatnya selama 43 tahun diproduksi dan telah dibuat sebanyak 50 miliar tablet, kini Bodrex menjadi obat sakit kepala nomor 1 di Indonesia. Kelebihan Bodrex
adalah Bodrex bisa diminum kapan aja, tanpa harus makan terlebih dahulu, ataupun
menunggu jam istirahat karena Bodrex juga tidak bikin ngantuk.
Banyak yang kurang mempercayai hal
ini. “Ah paling cuma bahasa iklan doang,” begitu kata mereka. Selain telah
membuktikannya sendiri, keunggulan Bodrex dapat dijelaskan secara ilmiah.
Memang kebanyakan orang bilang kalau
waktu yang pas untuk minum obat adalah setelah makan. Konon dengan mengkonsumsi
obat setelah makan, lambung akan terlapisi oleh makanan sehingga tidak terjadi maag
atau sakit perut. Benarkah? Tidak 100% demikian.
Ada tidaknya makanan, minum obat setelah
makan tidaklah wajib hukumnya. Karena beberapa obat dapat diminum sebelum makan.
Karena masing - masing obat punya sifat fisika dan kimia yang tidak sama. Beda
sifat, beda pula reaksi obat terhadap senyawa lain dalam tubuh. Reaksi obat ini
disebut interaksi. Interaksi obat terdiri dari interaksi obat dengan obat, obat
dengan makanan, dan obat dengan aktivitas (atau aksi). Interaksi obat dapat
berefek postif, efek yang merugikan, bahkan efek toksik.
Kemampuan Bodrex untuk bisa diminum
sebelum makan bisa disebabkan karena Bodrex tidak bersifat asam. Obat yang harus
diminum setelah makan biasanya berupa obat-obat yang bersifat asam, yang dapat
mengakibatkan lambung dan saluran cerna mengalami iritasi. Contohnya: obat anti
radang (asam mefenamat). Dengan adanya makanan maka dinding lambung akan terlapisi
sehingga tidak berinteraksi dengan obat. Selain itu, meminum obat-obat tertentu
setelah makan dapat mengurangi efek samping obat. Beberapa obat dapat
mengakibatkan efek mual jika diminum saat perut kosong. Ada juga memang obat
yang terbantu penyerapannya oleh makanan.
Jika kemampuan Bodrex untuk bisa
dikonsumsi tanpa harus makan terlebih dahulu disebabkan oleh sifatbnya yang
tidak asam, lain lagi dengan penyebab Bodrex tidak memberi efek ngantuk.
Rasa kantuk adalah tanda bahwa suatu
sistem dalam tubuh manusia butuh istirahat untuk proses refreshing (penyegaran)
maupun regenerasi sel-sel saraf. Sistem yang dimaksud adalah Sistem Saraf Pusat
(Central Nervous System/CNS).
Beberapa reseptor dalam CNS dapat mengakibatkan efek sedasi (kantuk) pada
manusia bila berikatan dengan suatu zat tertentu, atau bila reseptor tersebut
menerima impuls yang mengisyaratkan sesuatu bahwa tubuh butuh istirahat.
Suatu obat berpotensi
memberikan efek sedasi jika senyawa aktifnya bersifat sangat lipofil (larut
lemak) dan mempunyai reseptor di CNS. Inilah alasannya mengapa Bodrex tidak
menyebabkan kantuk. Karena senyawa aktif dalam Bodrex tidak bersifat lipofil
dan tidak memiliki reseptor di CNS. Obat yang senyawa aktifnya bersifat lipofil
akan mampu menembus selaput pelindung otak yang dikenal dengan istilah sawar
darah otak (blood-brain barrier). Sawar
darah otak adalah selaput – selaput tebal yeng membungkus otak dan melindungi
otak yang sangat vital ini dari ancaman dan gangguan dari luar.
Kandungan Bodrex sendiri berbeda
tergantung jenisnya. Bodrex memiliki 4 jenis varian: Bodrex biasa, Bodrex
migra, Bodrex extra, dan Bodrex flu & batuk. Masing – masing jenis tersebut
memiliki kandungan zatnya sendiri.
Di semua produk bodrex mengandung
Paracetamol. Hanya saja kandungannya berbeda- beda. Bodrex biasa mengandung
600mg paracetamol, Bodrex migra dan Bodrex Extra sama – sama mengandung
paracetamol sebanyak 350mg, dan pada Bodrex flu & batuk sebanyak 500mg.
Paracetamol digunakan dalam obat karena khasiatnya sebagai analgesik, yaitu mampu
mengurangi rasa sakit dengan menghalangi produksi prostaglandin (zat yang
terlibat dalam proses pengiriman pesan rasa sakit ke otak). Keunggulan
paracetamol daripada obat analgesik lain adalah parasetamol tak memiliki sifat
antiradang sehingga lebih ringan di perut tanpa menyebabkan iritasi lambung.
Selain sebagai analgesik, paracetamol
juga memiliki khasiat antipiretik. Paracetamol dapat mempengaruhi bagian otak
yang disebut hipotalamus yang mengatur suhu tubuh. Efek ini membuat paracetamol
juga digunakan untuk Bodrex batuk dan flu.
Selain paracetamol, Bodrex flu dan
batuk juga mengandung Pseudoephedrine HCl sebanyak 30mg dan Dextromethorphan
HBr sebanyak 12mg. Pseudoephedrine HCl merupakan dekongestan, merupakan jenis
zat yang digunakan untuk meringankan hidung tersumbat. Sedangkan Dextromethorphan
HBr sebagai antitusif (penekan batuk) dan meninggikan ambang refleks batuk
sehingga tubuh tidak mudah terangsang untuk batuk. Dextromethorphan HBr tidak
menimbulkan gangguan saluran cerna dan kantuk.
Jika dalam Bodrex flu dan batuk
mengandung 3 zat penyusun, berbeda dengan Bodrex biasa. Dalam Bodrex biasa,
paracetamol hanya ditemani oleh kafein sebanyak 50 mg. Kafein mampu memberi menangkal
kantuk dan mengembalikan kewaspadaan. Tidak hanya pada Bodrex biasa saja,
kafein juga terdapat di dalam Bodrex migra dan Bodrex extra dengan jumlah
kandungan yang sama dengan Bodrex biasa. Hanya saja di dalam Bodrex extra juga
terkandung Ibuprofen (200 mg), yaitu zat untuk mengurangi rasa sakit akibat arthritis
(peradangan persendian, yang disertai rasa sakit, kebengkakan, kekakuan, dan
keterbatasan bergerak). Ibuprofen juga berkhasiat analgesik dan antipiretik.
Dengan kandungan dua zat yang sifatnya hampir serupa (ibuprofen &
paracetamol), sangat wajar bila Bodrex extra mampu meredakan sakit kepala yang
tidak biasa. Sedangkan pada Bodrex migra terdapat Propyphenazone (200 mg).
Dan bertepatan di bulan puasa ini, manfaat Bodrex semakin terasa. Jika ada yang sakit kepala, Bodrex bisa diminum sesaat setelah berbuka tanpa perlu manahan sakit lagi untuk makan makanan lain dulu. Nanti pas mudik juga tidak perlu mampir - mampir dulu untuk mengisi perut saat ingin minum obat sakit kepala. Langsung saja kinum Bodrex karena Bodrex bisa diminum sebelum makan dan nggak bikin ngantuk. Selain dari segi obat, tim bodrex Reaksi Cepat juga menyediakan tempat peristirahatan khusus untuk para pemudik. Pokoknya di bulan yang penuh berkah ini bodrex senantiasa menebar manfaat.
*O*
Selain dokter, orang jahat, dan panitia EATBULAGA,
saya juga termasuk orang yang akan berteriak “JANGAN MINUM BODREX!!!”
Khususnya buat yang pengen merasa
ngantuk setelah minum obat dan akhirnya aktivitas terbengkalai, JANGAN MINUM
BODREX!!
Buat yang tidak ingin sakit kepalanya
reda dengan cepat, JANGAN MINUM BODREX!!!
Buat yang nggak sakit kepala, JANGAN
MINUM BODREX!!!
sy sdh dr kuliah smpai skrg sdh usia 35 tahun mengkonsumsi bodrex...apakah aman? obat sy hanya bodrex...dan itu mempan sekali
ReplyDeleteMemang benar ya kirain sehabis minum bodrex bisa tidur pulas tau nya ditungguin gak ngantuk".. Sakit kepala dan demam pun reda , top lah ..
ReplyDeleteNice article.. Btw koreksi dikit gan, asam mefenamat bukan krn dia asam makanya diminum habis makan, tp karena cara kerjanya obat itu mempengaruhi produksi asam lambung, dia bikin asam lambung meningkat, kalo asam lambung berlebih tp ga ada makanan, nanti asam lambungnya ngikis lapisan lambung deh, magh nanti..
ReplyDeleteTeruss, bodrex (dan segala jenis obat sakit kepala sejenisnya) ingat hanya meredakan gejala, bukan penyebab yaa.. Penyebabnya ngga di hilangkan, gejalanya pun muncul terus 😛😛 semoga membantu..
Apa sih?
ReplyDeleteTerus cerita ke dokternya nggak ada lanjutannya?
ReplyDelete