Dua kali
periode kepemimpinan Bapak Drs. H. Zain Alkim sebagai bupati Barito Timur
(Bartim) tidak mengubah keadaan kabupaten yang pada tahun 2012 secara resmi
menjadi daerah pemekaran dari kabupaten Barito Selatan ini. Jalan – jalan makin rusak, kantor – kantor pemerintahan masih belum berdiri, fasilitas dan tenaga
kesehatan sangat minim, dan kesejahteraan masyarakat Bartim tidak terurus.
HAHAHAHA!
Tentunya saya bercanda. Semua yang saya sebutkan di atas tidak benar. Malah
yang terjadi adalah sebaliknya. Hal yang belum bisa kesampaian semenjak Bapak Drs.H. Zain Alkim menjabat adalah mengajak saya jalan – jalan gratis ke Bartim
menikmati kemajuan pembangunan Bartim selama 10 tahun beliau menjabat.
Menjadi
pemimpin di kabupaten pemekaran beda sekali dengan menjadi bupati di daerah
yang telah lama berdiri. Segala macam fasilitas baik akomodasi, kantor – kantor
dinas, fasilitas kesehatan, bahkan akses ke desa – desa masih sangat minim.
Cenderung belum ada.
Namun semua
berubah sejak bapak Drs. H. Zain Alkim menjabat sebagai bupati pada tahun 2003
di kabupaten yang memiliki 10 kecamatan ini. Kantor – kantor pemerintahan baik
kantor bupati dan kantor dinas diubah dari sebelumnya tersusun dari bahan kayu
menjadi permanen. Rumah sakit, puskesmas, kantor camat, rumah dinas pejabat,
dan tenaga kesehatan/medis mulai disiapkan dan sekarang sudah cukup tersedia
dengan keadaan layak.
Jalan ke
desa – desa yang jauh dari pusat pemerintahan pun tak luput dari perhatian
bapak bupati. Kini akses tiap daerah di kabupaten yang memiliki luas 3.013 km²
terletak di sebelah timur sungai Barito, Kalimantan Tengah, menjadi sangat
mudah.
Kemajuan
dalam hal jalur transportasi ini pula yang mendukung Bartim mencapai ketahanan
pangan di awal tahun 2013. Pengiriman bahan dan hasil pertanian khusunya padi
dan beras terkoordinasi dan lancar. Dibantu dengan kondisi jalan yang layak sebagai penghubung satu daerah ke daerah yang
lain di Barito Timur. Kepemerintahan Zain Alkim senantiasa menjaga stok,
mempertahankan kualitas beras, harga terjangkau, namun tidak juga jatuh
sehingga petani terhindar dari kerugian. Inilah resep bapak Zain Alkim
mengantar daerahnya mencapai surplus beras tahun ini.
Pembangunan
Bapak Drs.H. Zain Alkim telah berhasil memimpin kabupaten berpenduduk kurang lebih 96.820
jiwa yang terdiri dari 49.845 laki-laki
dan 46.975 perempuan dengan jumlah Rumah Tangga sebanyak 25.697 KK (hasil Sensus
Penduduk Indonesia 2010). Saya berani katakana kepemimpinan beliau berhasil
setelah melihat berbagai kemajuan pembangunan di Bartim selama beliau menjabat.
Diantaranya adalah pasar semi modern serta TPA/TKA di ibukota kabupaten,
Tamiang Layang, kerjasama dengan TNI dan berbagai investor di desa – desa. Sehingga
mendorong masyarakat lokal untuk bekerja di lapangan kerja yang dibuka investor
dan pada akhirnya mampu mengurangi pengangguran.
Cuma sampai
disitu? Belum. Masih banyak lagi pembangunan yang berhasil dilakukan tanpa
hambatan yang berarti selama masa kepemimpinan bapak bupati Barito Timur Drs.H. Zain Alkim. Gedung BNI di Ampah, Jembatan Timbang di Telang Baru, Layanan
Pengadaan secara elektronik adalah contohnya.
Ini semua
belum termasuk bantuan dari pemerintah berupa mobil internet dari Depkominfo
dan e-KTP.
Kesehatan
Selain
pembangunan, kesehatan dan pendidikan adalah bidang lain yang jadi fokus bapak
Zain Alkim. Rumah sakit daerah (RS Daerah) tipe D yang dimiliki sejak tahun
2003 akan naik jadi tipe C di tahun 2013 ini (saat ini fasilitas untuk menjadi
RS Daerah tipe C sudah mulai dimiliki seperti ruang dokter spesialis anak,
spesialis kandungan, dan spesialis
bedah). Sudah tersedia juga ruangan laboratorium dan apotek. Demi harapan kelak
Bartim memiliki RSUD tipe B, pemda membiayai dokter – dokter PNS untuk
melanjutkan sekolah spesialis.
Kecamatan
Dusun Tengah sebagai kecamatan berpenduduk terbesar se-Barito Timur juga telah
dilengkapi UGD dan ruang setaraf ruang kelas III rumah sakit dengan status
puskesmas rawat inap. Sebelumnya masyarakat harus menempuh jarak kurang lebih
2-3 jam untuk mendapat layanan kesehatan prima. Berbeda dengan sekarang, semua
kecamatan punya puskesmas, mobil puskesmas keliling, layanan dokter utama,
dokter gigi, serta tenaga paramedis lengkap.
Setelah
ruang poliklinik dokter spesialis resmi digunakandi Rumah Sakit Umum Daerah
Tamiang layang tahun 2012, bapak Zain Alkim yang dikenal masyarakat sebagai
sosok yang bersahaja, supel, aspiratif, meenghargai orang lain, dan tidak
membeda bedakan orang lain ini telah mampu membuat biaya berobat di RSUD milik
pemda Bartim menjadi sangat terjangkau. Untuk berobat ke dokter cukup dengan
dua puluh ribu saja (dibandingkan di swasta rata – rata dua ratus ribu), bagi
yang menjalani rawat inap di ruang kelas III bebas biaya alias gratis!
Tahun 2013
ini insentif dokter juga akan ditingkatkan menjadi tuga juta perbulan (sesuai
janji bapak bupati Bartim dalam pilkada 2008) agar kinerja dokter dan tenaga
medis meningkat. Semua ini dilakukan guna mewujudkan pelayanan yang
profesional, ramah, cepat, dan memuaskan.
Budaya Lokal
Berkat usaha
dan kerja keras bapak Drs. H. Zain Alkim bersama segenap warga masyarakat
Barito Timur budaya lokal khususnya tarian khas daerah Barito Timur telah
tampil di Bali, Makassar, Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, bahkan sampai
ke luar negeri.
Pada tahun
2011 adalah tahun emas bagi seni budaya Bartito Timur. Barito Timur mampu menjadi juara 2 tingkat nasional ketika
mewakili Kalimantan Tengah pada Festival Pelangi Nusantara XIII di Kutai
Kertanegara. Berikut ini rekaman videonya:
Selain
budaya lokal Barito Timur, bapak Drs. H. Zain Halkim juga sangat peduli dengan
nasib pendatang. Terasa lengkap ketika memiliki kepala pemerintah yang begitu
peduli dengan pendatang. Beliau mau berbaur dengan warga pendatang yang
mayoritas dari Jawa. Beliau mendukung terbentuknya Perkumpulan Warga
Transmigrans Laras Asri Mukti Tama (PAWARTALAMAT) pada bulan April 2007.
Tidak hanya
sebatas mendukung terbetuknya PAWARTALAMAT, keinginan warga Jawa untuk memiliki
seperangkat gamelan pelog – slendro yang berkualitas beserta wayangnya juga
beliau bantu wujudkan. Gamelan tersebut menjadi gamelan terbaik se-Kalimantan
Tengah. Gamelan berkualitas tinggi berbahan perunggu. Wayang dan gamelan
tersebut menjadi kebanggaan warga Jawa di Barito Timur.
Bahkan pada
saat pementasan wayang pertama di HUT ke-6 Bartim beliau pun mengenakan beskap pakaian kebesaran adat Jawa. Di luar dugaan beliau
fasih menjelaskan salah satu tokoh wayang lakon malam itu. Beliau bahkan dapat
memberikan deskripsi tentang PUNTADEWA secara benar.
Seluruh penonton
serta merta bertepuk tangan mengelu-elukan ‘Bapak’ kesayangan mereka.
Bapak Drs.
H. Zain Alkim mengaku kehadiran sang istri tercinta Hj. Mariani serta 3 orang
putra-putri Puspita Ariany SE, Amalea Suhada SE, dan Jaya Sentosa S. Hut,
memberikan motivasi kepada dirinya untuk memajukan Bartim selangkah dengan
kabupaten lain di Kalimantan Tengah.
Dengan
langkah yang arif bijaksana, ia diterima rakyat Barito Timur untuk memilih
dirinya kembali memimpin Bumi Jari Janang Kalalawar untuk dua periode berturut-turut.
tulisan yang menarik .. good luck yah ^^
ReplyDeletebila berkenan mohon kunjungi ya >> http://jamalullailkingdom.blogspot.com/2013/02/barito-timur-gerbang-awal-menuju.html