Ini saatnya pembuktian
kepada Ibu tentang apa yang telah saya lakukan dengan blog sejak tahun 2009. Ini
akan menjadi kebahagian yang sempurna untuk Ibu saya karena anaknya akan ke
negara yang Ia suka. Inggris
Saya tidak
bisa berhenti tersenyum sepanjang bulan ini. Satu alasan mengapa senyum saya lebih
lebar dari biasanya adalah karena sebuah tweet berisi info tentang lomba
menulis di blog berhadiah ke Inggris yang diadakan oleh Mister Potato. (Kali aja dari ngemil jadi bisa numpang eksis di Inggris :p)
Difoto sama ibu. Usaha memaksa dia ikut fotoan selalu gagal :| |
Senang,
karena ada kesempatan mendapatkan ‘something’ dari aktifitas ngeblog ini.
Senang, karena hadiahnya ke negara yang sangat Ibu saya gemari.
Selama ini Ibu
selalu menganggap ngeblog tidak terlalu bermanfaat. Dengan ikut lomba ini (syukur
– syukur terpilih sebagai pemenang) akan mampu menjawab keraguannya.
Ibu sangat
suka dengan Inggris. Pertama saya tahu hal itu ketika usia saya tahun ketujuh,
saat saya hanya tahu kalau Inggris adalah negara yang bahasanya menjadi bahasa
Internasional dan mata uangnya memiliki nilai tukar paling tinggi di dunia.
Ketika itu Ibu
menonton TV dengan serius. TV menayangkan berita meninggalnya Putri Diana di
Paris. Ibu saya menangis. Pertama kali saya melihat Ibu saya begitu sedih. Waktu
itu saya kira Ibu hanya kelilipan. Namun setelah dewasa saya kemudian tahu, air
mata yang jatuh itu adalah kepedihan yang meleleh melihat seseorang yang ia
kagumi tewas dalam kecelakaan.
Dan ketika
Royal Wedding antara putra Putri Diana, Pangeran William dengan Kate, Ibu pun tidak
mau kelewatan satu pun berita tentang momen tersebut!
Ibu juga
sangat menggilai Mr. Bean. Selain tingkah Mr. Bean yang kocak, Ibu suka dengan
jam Big Ben, tentara Inggris bertopi panjang, kereta (kami di Bali tidak pernah
naik kereta), dan semua yang menjadi latar acara Mr. Bean. Apapun yang sedang Ibu
lakukan, akan Ia hentikan jika Mr. Bean sedang tayang di TV.
Tidak ada yang berani lain – lain ketika Ibu
sudah mulai bercerita tentang Putri Diana, Mr. Bean, dan Inggris.
Saya
berharap Ibu saja yang berangkat ke Inggris jika seandainya nanti tulisan ini menang,
tapi Ia selalu menolak permintaan saya. Ia hanya berkata, ”Nanti kalo kamu
beneran ke Inggris, tolong cek itu tentara Inggris pakai topi atau rambut
asli..?”
No comments:
Post a Comment