Minggu lalu
perempat final Liga Champion Eropa bergulir. Mempertemukan 8 klub. Sebelumnya
prediksi saya adalah:
1) Barca
menang atas PSG
2) Munchen
menang melawan Juve
3) Madrid
mengalahkan Galatasary
4)Malaga
kalah oleh Dortmun
Dan ternyata
50% dugaan saya meleset.
Pertama,
Barca tidak mampu menang atas PSG di kandang mereka sendiri. PSG memarkir bus
di gawang mereka dan mematikan otak permainan Barca di lini tengah.
Kemungkinan
Barca untuk menang masih terbuka lebar. Meski berbagi poin di kandang dengan
skor 2-2, Barca bisa memberi kejutan dengan membalas di kandang PSG di leg
kedua. Seperti saat kalah di leg pertama perdelapan final saat tandang ke San
Siro melawan Milan dan membalasnya 4-1 di kandang sendiri yang akhirnya
menghancurkan mimpi Milan di LC.
Ramalan saya
yang kedua tepat. Meski saya agak ragu akan kemampuan Juve. Juve lolos ke babak
perempat final melawan tim yang bisa dikatakan sekelas lebih redah darinya,
Celtic. Dan dengan mental juara yang mereka miliki, meski rata-rata pemain Juve
sudah berumur untuk kategori pemain bola, kematangan mereka berpeluang besar
akan menyulitkan lawan-lawan mereka. Hanya saja kali ini MUenchen memang lebih
perkasa dari mereka.
Prediksi ketiga
saya adalah tim idola saya sendiri, Real Madrid. Hanya karena saya fanatic saja makanya saya
percaya aja mereka bisa menang. Padahal sebenarnya saya ragu. Permainan Madrid
penuh kejutan negatif. Sering kehilangan poin. Dan para pemainnya rentan kena
kartu. Tidak ada tim yan g tidak mungkin bisa mengalahkan mereka. Apalagi untuk
lagi ini, mereka membawa kekecewaan karena tidak mampu memotong jarak di liga
saat musuh bebuyutan mereka, Barcelona, seri. Madrid malah ikutan seri.
Dan tim
kejutan yang tersisa di babak perdelapan final ini, Malaga, harus menunda
keajaiban perjalanan mereka dulu. Ini saya anggap mereka beruntung tidak kalah
dari tim yang belum pernah kalah di LC musim ini, Dortmund, meski Malaga
bermain di kandang mereka.
Prediksi
saya untuk leg kedua: tim yang lolos ke semifinal adalah Barca, Madrid, Munchen,
dan Malaga.
Jika tidak
ada halangan berarti, Barca akan mengamuk di kandang PSG; secara textbook
Madrid harusnya menang mudah melawan Galatasary, Munchen juga di atas kertas
selevel lebih tinggi dari Juve apalagi tim italia seperti Milan dan Inter saja
punya tren mengendur di leg kedua tiap babak, sedangkan Malaga saya percaya
Dewi Fortuna masih bersama mereka.
(.)(.)
No comments:
Post a Comment