Menjadi wirausaha sedang marak di
kalangan masyarakat Indonesia. Baik di bidang yang sudah ada, maupun bidang yang masih cukup baru. Pengusaha dan perusahaan baru banyak bermunculan. Perusahaan yang
baru berdiri dan berada dalam fase pengembangan ini yang dalam bahasa Jawa
disebut ‘Startup’.
Andy Sjarif, CEO SITTI, saat menjadi
pembicara dalam Indonesia Melek Digital Untuk StartUp Business yang diadakan
AXIS di kantor pusatnya di Menara Dea 2 lantai 16, Mega Kuningan, Jakarta tanggal
12 Oktober 2012 lalu mengungkapkan bahwa mayoritas Usaha Kecil Menengah (UKM)
di Indonesia masih belum mengerti internet. Bayangkan 7.000 produk UKM hanya muncul sebanyak 1.200.000 kali pada mesin pencari internet. Berarti kurang lebih hanya 5% UKM yang melek internet dan memasarkan produknya melalui internet.
Lalu, apa yang harus dilakukan
kalau ingin membuat bisnis baru yang melek digital?
Saat ini memang dibutuhkan training
fasilitator terhadap startup yang belum melek digital. Sebenarnya untuk melek
digital tidaklah sulit. Tidak harus menjadi ahli di bidang IT. Cara paling
sederhana dan paling dasar bisa dimulai dari metode marketing. Seimbangkan
bisnis offline dan bisnis online. Promosi produk bisa dimulai dari fasilitas –
fasilitas gratis di internet. Misalnya facebook, twiter, maupun forum – forum
jual beli di internet dan layanan blog gratis. Jika usaha mulai besar, baru
kemudian memakai domain berbayar agar usaha kita tampak profesional. Rutinlah
upload foto produk atau kegiatan usaha kita. Beritakan promo-promo yang sedang
diberikan dari usaha kita. Buat orang lain tahu. Namun perlu ditekankan disini,
saat melakukan promosi, lakukan pendekatan yang humanis. Pendekatan pada konsumen seharusnya memberikan kesan tidak memaksa. Sell hard never work. Sopan santun musti tetap dijaga. Seperti di kehidupan
sehari – hari, ketika melihat sales atau SPG yang blak – blakan jualan,
interest kita sebagai calon customer akan langsung berkurang. Begitu pun yang terjadi di ranah online. Metode Gamification bisa dilakukan, yaitu membuat suatu permainan dalam promosi yang dilakukan, dengan demikian tidak akan terlihat promo secara langsung.
Contoh startup yang cukup sukses karena memanfaatkan internet adalah Steak Hotel by Holycow! dan Kripik pedas maicih. Sang owner berinisiatif untuk memasarkan bisnis
mereka melalui akun jejaring sosial twitter. Dari sanalah nama
Steak Hotel by Holycow! dan Maicih mulai
dikenal banyak konsumen dan hampir sekitar 95% pelanggannya mengetahui keberadaan
kedua makanan tersebut dari percakapan di akun twitter.
Untuk bisa sukses bagi pelaku
bisnis startup dibutuhkan tipe manusia yang berjiwa muda, berpikiran besar (see
the future), dan terus berinovasi. Bisnis startup sebaiknya memperbanyak
network untuk mencari agen investor.
Ada beberapa kelemahan bisnis
startup yang kerap dijumpai yang datang dari faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor Internal meliputi modal, visi
dan misi yang tidak jelas karena ikut-ikutan tren. Oleh karena itu ciptakan usaha yang khas, unik, fungsional, aplikatif, dan menyentuh baik dari
segi tampilan maupun kegunaan. Karena tiap harinya banyak usaha yang muncul. Saingan sangat padat.
Faktor Eksternal, antara lain (1)
skeptisme beberapa orang terhadap teknologi dan sosial media (pemberitaan
negatif terus menerus di media) membuat masyarakat kurang mencermati dan
memahami digital information dengan baik dan (2) sering kali karena
keterbatasan internet dan bandwidth yang membuat coverage jadi terbatas pada
area-area tertentu. Ironinya, dunia digital tidak bisa lepas dari internet.
Sampai saat ini Axis masih bisa
dipercaya untuk menopang kebutuhan startup akan kebutuhan internet. Dengan sinyal kuat dan jaringan luas yang kini hadir di hampir seluruh wilayah Indonesia (bahkan sampai ke pelosok negeri dan luar negeri) serta harga paket internet yang sangat murah dan setiap harinya bisa mendapatkan GRATIS internetanseharian.
Sepertinya dengan AXIS kendala
ekternal internet tak perlu dirisaukan lagi. :p
No comments:
Post a Comment